Showing posts with label Tips Budidaya Hewan. Show all posts
Showing posts with label Tips Budidaya Hewan. Show all posts

Tips Mudah Budidaya Cacing Sutra atau Lur

Ada sebuah jenis cacing yang sangat kecil dan lembut, dan pada umumnya hidup secara bergerombol yang jumlahnya sangat banyak. Jenis cacing ini adalah cacing sutra atau cacing darah, cacing rambut dan orang Jawa lebih mengenalnya sebagai cacing lur, yang sering hidup di got-got, sungai dangkal dan lain-lain.

Tahukah anda walaupun cacing ini terlihat sangat menjijikan, namun cacing ini memiliki nilai ekonmis yang cukup tinggi, karena sering dicari untuk makanan ikan terutama yang masih kecil. Untuk habitat aslinya kami rasa sekarang juga sudah banyak berkurang, mungkin hal inilah yang menyebabkan harga dari cacing ini lumayan melambung rata-rata Rp.20,000 per liternya.

Dengan semakin meningkatnya permintaan cacing sutra atau lur dimasayarakat khusus para pembudidaya ikan, maka ada beberapa orang yang mencoba untuk membudidayakannya sebagai ladang wirausaha. Karena disamping tidak terlalu membutuhkan modal yang besar juga tidak terlalu membutuhkan lahan yang luas untuk mencoba membudidayakannya.

Cacing sutra atau lur pada umumnya hidup pada lapisan lumpur dengan kedalaman sekitar 0 – 4 cm (secara teknis pH : 5,5 -8,0, Suhu : 25 – 28 C, DO(oksigen terlarut) : 2,5 – 7,0 ppm, Amoniak : <3,6 ) dan biasanya juga tempat yang cukup banyak airnya. Karena seperti kita tahu untuk jenis cacing lain sangat berbeda karena bisa bertahan hidup dengan kondisi yang sedikit air, sedangkan cacing sutra harus cukup air yang apabila hidup di alam liar biasanya diperairan yang arusnya lemah dan agak dangkal.

Selain untuk makanan ikan dari hasil penetasan, cacing sutra juga digunakan untuk makanan ikan hias yang ada diaquarium dan biasanya diletakan pada tempat khusus yang terdapat banyak lubang-lubang kecilnya.

Cacing sutra adalah sejenis hermaprodit atau memiliki 2 alat/organ kelamin yaitu jantan dan betina, dan untuk cacing ini  berkembang biak lewat telur secara eksternal dan akan dibuahi oleh jantan kemudian membelah menjadi dua sebelum menetas.
Bagi anda yang ingin mencoba untuk membudidayakannya, berikut beberapa langkah-langkah untuk membudidayakan cacing sutra.

1. Buatlah kolam dengan ukuran minimal 1x2 meter sebagai kubangan lumpur lengkap dengan saluran pembuangan dan pemasukan air, agar kadar oksigen tetap terjaga. Setiap kubangan dibuatlah beberapa petakan-petakan kecil berukuran 20 x 20 cm dengan tinggi tanggul kira-kira 10 cm, dan diberi lubang dengan sebesar kira-kira 1 cm.

2. Pada tahap ini adalah untuk fermentasi : Pupuklah kolam tersebut dengan ampas tahu kira-kira 200 - 250 gr/m2 atau bisa juga dengan pupuk kandang kira-kira 300 gr/m2. Jika sudah masukan air sumur setinggi 5 Cm dan biarkan selama kira-kira 3 hari.

3. Carilah benih bisa dari pembudidaya lain atau toko ikan hias, dan juga bisa mencari dialam liar yang masih segar namun terlebih dahulu harus dikarantina untuk menghindari penyebaran bakteri patogen.

4. Satu hal yang sangat penting pada proses budidaya cacing sutra kolam harus dialiri air secara kontinyu dengan debit sekitar 2-5 Liter/detik.

Faktor-faktor penting lainnya yang harus diperhatikan adalah : 
  1. Konstruksi pada dasar kolam harus sedatar mungkin atau jangan dengan kontruksi menurun/bergelombang
  2. Hidarkan lah lingkungan sekitar kolam dari hewan-hewan seperti keongmas, katak, kadal, ikan berenyit dan lain-lain, karena bisa menjadi hama
  3. Berilah peneduh pada kolam untuk menekan pertumbuhan lumut pada kolam
  4. Jangan mengambil lumpur dari kolam yang mengandung bahan kimia, lebih baik ambil pada kolam yang benar-benar mengandung bahan organik .
  5. Usahakan ketinggian lumpur dan permukaan lumpur benar-benar rata.
  6. Makanan cacing sutra adalah bahan organik yang bercampur dengan lumpur atau sedimen di dasar perairan
  7. Bahan organik yang baik untuk digunakan oleh cacing sutra adalah campuran antara kotoran ayam, dedak (bekatul) dan lumpur. 
  8. Panen dari budidaya cacing sutra biasanya hanya memakan waktu 8-10  hari. 

Sumber :
http://www.ogasfarm.com/2012/04/cara-budidaya-cacing-sutra.html

Cara Berbudidaya Kelinci Pedaging dan Pemeliharaannya

Kelinci adalah salah satu hewan mamalia yang memiliki bulu yang halus, terlihat lucu dan jinak sehingga beberapa diantara kita tertarik untuk memiliharanya. Namun ada satu hal yang mungkin bagi kita enggan terhadap hewan ini adalah air seninya yang menimbulkan bau yang menyengat.

Kelinci selain dijadikan hewan peliharaan juga bisa dimanfaatkan dagingnya karena memiliki rasa yang enak dan khas, dan juga kulitnya yang bisa dimanfaatkan sebagai hiasan. Sayangnya mungkin beberapa diantara kita ada yang belum pernah merasakan daging kelinci atau jika sudah pernah mungkin juga jarang, karena penjaja menu makanan dari daging hewan yang lucu ini sudah mulai jarang.

Hal ini mungkin sangat dipengaruhi oleh masih sedikitnya para peternak yang membudidayakannya sehingga para pedagang kesulitan untuk mendapatkan bahan baku. Dengan jarangnya peternak kelinci maka otomatis ketersediaan daging kelinci kurang, yang mengakibatkan harga kelinci juga cenderung mahal, sehingga juga berpengaruh pada harga masakan dengan menu daging kelinci.

Melihat kondisi ini daging kelinci bisa menjadi potensi bisnis yang menguntungkan, karena pada dasarnya orang akan merasa penasaran terhadap masakan yang belum pernah mereka coba sebelumnya, sedangkan ketersediaan bahan baku daging kelinci sendiri semakin jarang.

Oleh karena itu jika anda ingin mencoba berternak kelinci pada artikel ini kami akan memberikan beberapa tip-tip tentang cara membudidayakan kelinci pedaging yang sudah mulai langka dipasaran. Jika anda penasaran silahkan baca uraian dibawah 
Cara Berbudidaya Kelinci

1. Jika anda ingin membudidayakan kelinci langkah awal yang harus anda lakukan adalah pilih lokasi yang tenang, jauh dari keramian, ketersediaan sumber air, namun juga aman dari keberadaan predator.

2. Buatlah kandang baterai dengan ukuran sekitar 80 x 90 cm dengan tinggi 70 sampai 80 cm, selain itu juga buatlah kandang koloni yang berfungsi sebagai tempat pembesaran anak kelinci. Celah pada alas kandang dibuat dengan lebar 1 – 1,5 cm, bisa dibuat tingkat namun akan lebih baik jangan lebih dari dua tingkat.

3. Pilih indukan yang sehat dengan umur antara 6-9 bulan, berbobot
badan dan tinggi dengan perdagingan yang baik, tidak cacat, mata bersih, terawat, dan lincah.

4. Masukan kelinci betina pada kandang jantan dan waktu yang tepat adalah pagi hari sejak matahari terbit sampai sekitar jam 8, atau malam hari setelah maghrib hingga sekitar jam 9. Dalam hal ini proses perkawinan bisa sampai 2 atau 3 kali dan beri jeda istirahat disetiap peminjahan dengan cara mengangkat kelinci betina dan beri minum.

5. Ciri-ciri betina yang hamil biasanya akan menjauh apabila didekatkan dengan kelinci pejantan, selain itu anda juga bisa cek dengan cara meraba perut kelinci setelah 2 minggu dari masa perkawinan.

6. Masa kehamilannya kelinci kira-kira satu bulan dan berdasarkan sumber di Wikipedia sekali melahirkan rata-rata kelinci bisa mencapai antara 6 sampai 8 ekor, namun terkadang juga bisa lebih hingga 10 ekor.

7. Setelah melahirkan sebagai salah satu hewan mamalia maka betina akan menyusui anak-anak kelinci tersebut biasanya selama kurang lebih 1-2 bulan, dan setelah umur sekitar 3 bulan anak kelinci sudah siap untuk dipindahkan ke dalam kandang baterai.

8. Pada umumnya satu kelinci betina bisa melahirkan sampai 3 kali dalam setahun, sehingga dalam setahun tiap indukan betina bisa menghasilkan kurang lebih 24 ekor. 

Beberapa tindakan untuk pemeliharaan

1. Jaga kebersihan kandang jangan sampai terlalu lembab, bersihkan alas tempat sisa pakan dan kotoran setiap hari, karena hal ini bisa menyebakan penyakit.

2. Posisi kandang adalah dimana sinar matahari pagi harus bisa masuk kandang

3. Apabila ada kelinci yang terlihat lesu, tidak nafsu makan mata sayu dan yang kemungkinan terkena penyakit segera lakukan tindakan karantina sampai sembuh, agar wabah penyakit tidak menyebar. Setelah itu kandang dari kelinci yang terkena penyakit juga harus dibersihkan dengan kreolin

4. Berikan makanan 2 kali sehari, dan beberapa pilihan makanan kesukaannya adalah kol, sawi, kangkung, daun kacang, daun turi, daun
kacang panjang, rumput lapangan, rumput gajah, biji-bijian seperti jagung, kacang tanah dan lain-lain. Sedangkan untuk air minum harus tersedia setiap saat.

5. Setiap kandang berisi 3 ekor kelinci dan berdasarkan jenis kelamin masing-masing (jantan betina jangan dicampur) untuk mencegah pedewasaan yang terlalu dini.

6. Pada umumnya usia 5 bulan kelinci sudah bisa dipanen dengan bobot kisaran 4KG

Cara Mudah Membudidayakan dan Memilihara Hamster

Binatang pengerat ini memang sangat lucu dan menggemaskan, tubuhnya kecil dengan bulu yang sangat halus dengan berbagai variasi warna hitam , putih, coklat, abu-abu, kuning bahkan agak merah, sehingga banyak disukai oleh masayarakat dari kalangan anak-anak hingga orang dewasa. Jika dilihat sekilas binatang ini mirip dengan marmut namun dengan ukuran yang jauh lebih kecil dan lebih lucu, dan sering dijadikan salah satu hewan peliharaan favorit. Binatang apakah ini?, jika anda penasaran jawabannya adalah Hamster.

Hewan ini pada dasarnya lebih suka aktif ketika malam hari dan pada siang harinya sering tidur,namun karena mereka sekarang dijadikan hewan peliharaan yang sering diajak untuk main-main maka seiring perjalanan waktu mampu beradaptasi untuk aktif dikala siang hari. Seperti hewan pengerat lainnya Hamster juga merupakan hewan penggali yang baik, dan sangat menyukai biji-bijian sebagai santapannya, namun menurut kami mereka tidak pandai dalam memanjat seperti bajing dan tikus.

Habitat asli dari hewan ini biasanya hidup di padang pasir, bukit pasir, dataran rendah yang bersemak-semak dan berbatu, padang rumput dan terkadang juga di ladang tanaman. Sebenarnya Jenis Hamster sangat banyak yang tersebar diseluruh dunia dan beberapa diantara mereka yang paling umum dikenal adalah Hamster Siria (Syrian Hamster) dan Hamster Kerdil Rusia (Dwarf Cambell Russia).

Pada umumnya Hamster bisa bertahan hidup antara 1,5-3 tahun, dan tubuhnya ketika dewasa bisa mencapai 17 – 22 cm untuk Hamster Siria, dan 10-12 cm untuk Hamster Kerdil Campbell Rusia. Namun hal tersebut mungkin juga dipengaruhi oleh berbagai faktor dari cara pemeliharaan dan perawatan, dan kemungkinan untuk Hamster yang hidup secara alami dengan Hamster peliharaan mungkin juga ada perbedaan. 

Beberapa perilaku yang sangat lucu yang pada umumnya ditunjukan oleh hewan ini adalah, kebiasaan makan sambil berdiri dengan menggunakan kedua tangan, kebiasaan menyimpan makanan dimulutnya, ketika bermain roda, dan juga ketika tidur tubuhnya seperti membulat seperti bola, bahkan uniknya terkadang Hamster juga tidur telentang menghadap keatas. 
Cara memelihara Hamster
1. Pilih kandang untuk Hamster dan pada umumnya bisa aquarium atau kandang kawat yang bisa anda beli atau buat sendiri. Sebisa mungkin kandang dengan ukuran yang agak besar agar bisa bergerak leluasa dan menghindari stress, dan juga harus tertutup (dengan catatan sirkulasi udara lancar) untuk menghindari tikus dan kucing yang bisa memangsanya.

2. Berikan serbuk kayu yang bersih pada kandang dengan ketebalan antara  2 sampai 3 centimeter. Hal ini sangat berguna untuk alas tidur, tempat berlindung dari cuaca yang tidak menentu, menyerap air kencing dan sebagai sarang. Setiap seminggu sekali ganti serbuk kayu tersebut, namun jika belum sampai seminggu sudah bau segera ganti lebih awal.

3. Berikan maianan pada kandang, biasanya ada berbagai macam mainan yang ada di toko aksesoris dan yang paling umum adalah roda untuk hamster. Berikan tempat berlindung atau rumah-rumahan seperti goa, anda bisa beli atau membuat sendiri.

4. Berikan makanan sehari dua kali dan jangan terlalu banyak, karena hamster mirip dengan hewan pengerat lainnya yang tidak kenal kenyang, dan jika kebanyakan akan sering mengeluarkan kotoran sehingga kandang akan cepat kotor dan rawan penyakit.

Beberapa makanan yang biasa diberikan adalah kwaci biji bunga matahari, macam-macam kacang, jagung, atau berbagai biji-bijian lainnya. Anda juga bisa berikan aneka buah-buahan dan sayur-sayuran seperti apel, pisang, buncis, wortel namun jangan jadikan menu utama cukup seminggu 1-3 kali. Bahkan ada yang berpendapat jangan berikan jeruk, coklat, selada, kangkung, bayam, ketimun, namun kami tidak tahu apa alasannya.

5. Berikan tempat minum air kecil disudut kandang, sebisa mungkin pilih tempat air yang tidak mudah tumpah dan jika habis segera isi.

6. Lebih baik jangan terlalu sering terkena sinar matahari apalagi dijemur terlalu lama, jangan dimandiin, jangan sampai terjatuh, dan ada biaknya terkadang lepaslah keluar kandang dan dijaga atau mungkin buatkan kandang sederhana namun besar di halaman rumah atau kebun anda.

Cara mengembangbiakan Hamster

1. Pilih indukan yang sudah siap untuk pembuahan antara umur 3-4 bulan

2. Cara membedakan betina dan pejantan, pada umumnya indukan betina pada bagian bawah keluar puting dan akan terlihat jelas, sedangkan pada Hamster pejantan alat kelamin terlihat menonjol pada bagian pantat.

3. Menurut sumber Wikipedia musim pengembang biakan Hamster antara bulan April hingga Oktober

4. Berikan kandang yang bersih dan setelah sang betina hamil, induk akan membuat sarang untuk anak-anaknya setelah lahir.

5. Pisah Hamster jantan setelah melahirkan, dan anak-anak Hamster yang baru lahir jangan dipegang. Hal ini untuk menghindari sesuatu yang tidak kita inginkan seperti terjadinya kanibal

6. Biasanya setelah 3 minggu-1 bulan anak-anak Hamster akan meninggalkan sarang dan mencari makan, jika sudah demikian berikan kandang tersendiri.